mengembangkan minat baca anak sejak usia dini

MENGEMBANGKAN MINAT BACA PADA ANAK SEJAK DINI

Apabila kita ingin mengajari anak membaca kita harus berpegang pada sebuah argumentasi yang dikemukakan oleh Space and Space(1967) Burkin ( 1970) Adelman ( 1970) dan Gates dan Bond ( 1974,169) mereka berpendapat bahwa semua anak yang berusia semuda-mudanya dapat diajari membaca asal memenuhi syarat. Yaitu anak mempunyai minat, dapat menyebutkan bunyi huruf, dapat mengingat kata, memiliki perkembangan bahasa lisan yang memadai.
Steinberg( 1982) meneliti dan berhasil mengakari anak usia 1-4 tahun membaca. Lima prinsip mengajari anak membaca usia dini menurut Steinberg sebagai berikut;
1. Materi bacaan adalah kata-kata , frasa dan kalimat bermakna yang disesuaikan dengan pengalaman anak.
2. Menekankan pada kemampuan bahasa lisan.
3. Mengajar membaca bukan mengajar kaidah bahasa atau tata bahasa.
4. Mengajar membaca berbeda dengan mengajar menulis.
5. Pengajan harus membuat anak senang.
Usaha apa yang bisa dilakukan orang tua untuk mengembangkan minat baca anak? Ada banyak hal yang harus diperhatikan diantaranya orang tua memberi contoh bahwa mereka suka membaca. Anak akan ingin tahu apabila seorang ayah sefang membaca koran atau majalah. Si anak akan merebut dari tangan ayahnya. Ini adalah tanda anak tertarik pada kegiatan yang dilakukan sang ayah. Apa sih isi dari koran atau nmajalah itu. Oleh karena itu sediakan buku-buku yang menarik dirumah agar anak terbiasa dengan buku. Usahakan ciptakan suasana membaca seperti bermain” misalnyadengan mengatakan” ayo nak kita bermain, di sini yang banyak bukunyam nanti sambil belajar membaca”. Atau dengan bahasa yang lebih menarik lainya. Buat image bahwa membaca adalah bermain. Lakukan kegiatan ini sesering mungkin. Campurlah buku –buku yang menarik dengan mainan si anak sehingga pikiran anak akan mengatakan buku juga mainan ya. Jika sudah demikian pola pikir anak ketika menginjak usia sekolah tinggal menjaga kebiasaan membaca anak yang sudah diperoleh sejak dini. Orang tua hanya sebagai controller saja.
Pasanglah gambar-gambar yang menarik di tembok. Ketika sedang bermain sesekali ajari dia kata atau tulisan yang ada di gambar itu. Jangan sengaja katakana ayo baca nak. Tapi tanyalah “ lihat nak itu gambar apa? Itu pisang.” Kemudian kita katakana huruf dari gambar itu” p-i ;pi s-a-n-g;sang” jika anak sudah bisa menirukan ulangi lagi di kesempatan yang lain ketika anak berdiri atau duduk di dekat gambar tersebut. Cukup satu kata jika anak sudah bisa ganti dengan benda yang lain dan seterusnya. Dan ingat jangan terpatok dengan waktu misalnya kalau membaca harus pagi hari. Kapanpun ada kesempatan lakukan itu dan jangan terlalu membebankan juga sehingga anak hilang selera belajarnya. Kita bisa menilai mood anak untuk melakukan hal tersebut. Berikan pujian jika sianak benar menirukan. Hal ini akan menguatkan kepercayaan diri anak bahwa dia mampu membaca sehingga anak akan lebih semangat. Ajak anak ke toko buku. Belikan buku yang menarik hatinya.
Sebagai kesimpulan orang tua harus memberikan contoh bahwa membaca adalah sebuah kegiatan yang menyenangkan dan menarik sehingga anak akan mengikuti apa yang dilakukan orang tuanya.

 

Tweet